AKUISISI – Kenapa Diperlukan dan Kapan Dilakukan

Akuisisi adalah proses perusahaan membeli saham atau aset dari perusahaan lain untuk memperluas bisnisnya atau memperoleh keuntungan. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan akuisisi, di antaranya:

  • Memperluas Pasar: Dengan melakukan akuisisi, perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dan memperoleh pelanggan baru.
  • Mendapatkan Keuntungan Lebih Besar: Dengan membeli perusahaan lain, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
  • Mengurangi Persaingan: Akuisisi juga dapat membantu perusahaan mengurangi persaingan dengan membeli pesaingnya.
  • Memperkuat Produk atau Jasa: Dengan membeli perusahaan yang memiliki produk atau jasa yang komplementer dengan produk atau jasa yang dimiliki perusahaan, perusahaan dapat memperkuat portofolio produk atau jasanya.
  • Meningkatkan Efisiensi: Akuisisi dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasionalnya dengan menggabungkan sumber daya dan mengurangi biaya.

Kapan perusahaan melakukan akuisisi tergantung pada strategi bisnis dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan dapat melakukan akuisisi jika ingin memperluas bisnisnya, mengurangi persaingan, atau memperkuat portofolio produk atau jasa. Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko dan biaya yang terkait dengan akuisisi sebelum memutuskan untuk melakukannya.

DASAR HUKUM UNTUK AKUISISI

Dasar hukum untuk akuisisi tergantung pada negara dan wilayah hukum tempat perusahaan beroperasi dan melakukan akuisisi. Secara umum, di banyak negara, akuisisi diatur oleh undang-undang perdagangan dan hukum persaingan yang mengatur penggabungan dan akuisisi, termasuk persyaratan untuk pengajuan permohonan dan persetujuan oleh otoritas pengawas.

Di Indonesia, akuisisi diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) yang menyebutkan bahwa PT dapat melakukan penggabungan, peleburan, atau akuisisi dengan persetujuan pemegang saham. Selain itu, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat juga mengatur penggabungan dan akuisisi untuk mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Namun, terlepas dari dasar hukum yang ada, perusahaan harus selalu memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku untuk menghindari risiko hukum dan memastikan keberhasilan akuisisi. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau pengacara yang berpengalaman dalam hal akuisisi sebelum melakukan tindakan tersebut.

PENGERTIAN DAN KEAHLIAN APA SAJA
YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKUKAN AKUISISI

Melakukan akuisisi membutuhkan keahlian yang cukup luas, mulai dari keahlian bisnis hingga keahlian hukum dan keuangan. Beberapa keahlian yang penting untuk melaksanakan akuisisi antara lain:

  • Keahlian Bisnis: Memiliki pemahaman yang kuat tentang bisnis, termasuk memahami pasar, pesaing, strategi, dan proses bisnis.
  • Keahlian Keuangan: Memiliki pemahaman tentang laporan keuangan, penilaian, analisis keuangan, dan pengelolaan risiko keuangan.
  • Keahlian Hukum: Memiliki pemahaman tentang peraturan hukum yang berlaku dalam akuisisi, termasuk undang-undang persaingan, hukum perusahaan, dan hukum kontrak.
  • Keahlian Komunikasi: Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan pihak-pihak terkait dalam akuisisi, termasuk pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis.
  • Keahlian Negosiasi: Memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pihak-pihak terkait dalam akuisisi.
  • Keahlian Manajemen Proyek: Memiliki kemampuan untuk mengelola proyek akuisisi secara efisien dan efektif, termasuk mengidentifikasi risiko dan menyelesaikan masalah.
  • Keahlian Analisis Strategis: Memiliki kemampuan untuk melakukan analisis strategis yang baik terkait dengan akuisisi, termasuk memahami tujuan dan manfaat akuisisi bagi perusahaan.
  • Keahlian Teknologi: Memiliki pemahaman tentang teknologi yang digunakan dalam akuisisi, termasuk sistem informasi dan teknologi keamanan.

Kombinasi dari berbagai keahlian di atas akan membantu perusahaan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengintegrasikan akuisisi dengan baik. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk melibatkan konsultan atau ahli dalam beberapa area keahlian tersebut untuk membantu dalam proses akuisisi.

DALAM KONTEKS HUKUM, LAWYER YANG BAGAIMANA YANG COCOK DIGUNAKAN

Untuk melakukan akuisisi, seorang lawyer yang terampil dan berpengalaman dalam hukum bisnis, terutama hukum perusahaan dan akuisisi, sangat penting. Beberapa keterampilan dan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang lawyer dalam hal akuisisi meliputi:

  • Memiliki pemahaman yang baik tentang hukum perusahaan dan hukum bisnis untuk memberikan saran dan rekomendasi yang tepat kepada klien.
  • Memiliki pemahaman yang mendalam tentang peraturan hukum yang berlaku dalam akuisisi, termasuk undang-undang persaingan, hukum kepailitan, dan hukum pajak.
  • Memiliki kemampuan untuk memeriksa dokumen dan kontrak yang terkait dengan akuisisi, seperti perjanjian penggabungan, perjanjian pembelian saham, dan perjanjian lisensi.
  • Memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan membuat kontrak yang menguntungkan bagi klien, termasuk dalam hal struktur transaksi, harga, dan ketentuan lainnya.
  • Memiliki keterampilan analisis dan penyelesaian masalah untuk mengatasi masalah hukum yang mungkin timbul selama proses akuisisi.
  • Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan tim dari berbagai disiplin ilmu dan memberikan saran yang tepat kepada klien.
  • Memiliki kemampuan untuk mengelola risiko hukum dan keuangan yang mungkin muncul selama proses akuisisi.
  • Memiliki pemahaman tentang etika dan kebijakan privasi yang berlaku dalam akuisisi.

Dengan demikian, seorang lawyer yang berpengalaman dalam hukum bisnis dan akuisisi akan membantu memastikan bahwa proses akuisisi dilakukan dengan benar dan sesuai dengan hukum yang berlaku, serta melindungi kepentingan klien dengan cara yang efektif.

KESIMPULAN

Dalam melakukan akuisisi, diperlukan pemahaman yang baik tentang strategi bisnis, keuangan, hukum, dan manajemen proyek. Perusahaan harus memiliki tim yang terampil dan berpengalaman dalam berbagai area keahlian ini untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengintegrasikan akuisisi dengan baik. Lawyer yang berpengalaman dalam hukum bisnis dan akuisisi sangat membantu dalam memastikan bahwa proses akuisisi dilakukan dengan benar dan sesuai dengan hukum yang berlaku, serta melindungi kepentingan klien dengan cara yang efektif. Dalam semua kasus, proses akuisisi harus dijalankan dengan hati-hati dan teliti untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat bagi perusahaan dan stakeholder lainnya. (JBS/J&A).

About lawyershouseblog

JANTJE & ASSOCIATES or known as J&A is an Indonesian Law Firm in affiliation with national and international law firms – provides the service to national and international companies, as a litigation and/or non-litigation Commercial and Business Lawyer. J&A works with several caliber partners, associates, and lawyers involved either in practical and academic, supported by associates with expertise in management, economic, finance, marketing and human resources – make all approach of J&A more comprehensive in providing services to individual and business societies. J&A is progressing steadily towards achieving its dream of offering practical law and legal services to those most in need. We dream watching our country grows, building solid foundations that will lead to a future of justice and peace for everyone.
This entry was posted in ARTIKEL, BHS. INDONESIA, BLOG. Bookmark the permalink.