Sinisme – ADVOKAT MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BAYAR – Seperti Itukah ?

Ya bisa saja seperti itulah yang terpola. Advokat kalau sudah terima haknya (fee, yang biasanya juga dibayar upfront), ya wajiblah memenuhi kewajibannya untuk membela yang sudah membayarnya, mosok membela yang lain …..
Namun demikian, barangkali mereka juga enggak keliru, karena sinisme tentang advokat dan yang berpikir bahwa mereka maju tak gentar membela siapa pun yang membayar, mungkin muncul karena beberapa alasan. Coba simak.

Pertama, ada beberapa kasus di mana advokat telah terbukti menerima suap atau membela kasus yang tidak memiliki dasar hukum hanya karena mereka dibayar dengan baik. Ini menciptakan persepsi bahwa banyak advokat hanya peduli dengan kepentingan mereka sendiri dan tidak memperhatikan keadilan.

Kedua, ada ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan yang seringkali dipandang tidak adil dan tidak transparan. Hal ini dapat menyebabkan orang meragukan motivasi advokat dan menganggap mereka sebagai bagian dari sistem yang korup.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua advokat seperti ini. Banyak advokat yang memilih kasus berdasarkan nilai-nilai moral dan etis, dan berusaha untuk memperjuangkan keadilan bagi klien mereka tanpa memandang bayaran. Terlebih lagi, advokat memiliki tanggung jawab moral dan etis, meresapi officium nobile,  untuk memperjuangkan kepentingan klien mereka dengan integritas dan tidak melanggar aturan hukum.

Oleh karena itu, sementara ada beberapa kekhawatiran tentang advokat yang hanya peduli dengan uang, penting untuk tidak menggeneralisasi dan menghargai peran penting yang dimainkan oleh advokat dalam menjaga keadilan dan hak asasi manusia.

APA YANG SEBENARNYA DI BELA OLEH ADVOKAT DALAM SUATU PERKARA
Sebagai pelindung hukum, advokat memiliki tanggung jawab etis dan moral untuk mempertahankan hak dan kepentingan hukum klien mereka. Hal ini berarti bahwa advokat harus melindungi hak-hak klien mereka dan memperjuangkan keadilan dalam sistem peradilan. Berikut adalah beberapa hal yang seharusnya dibela oleh advokat dalam suatu perkara:

Hak-hak klien:
Advokat harus memastikan bahwa hak-hak klien mereka dilindungi, termasuk hak atas pengacara, hak untuk memberikan keterangan di persidangan, dan hak atas perlindungan hukum yang sama.

Fakta dan bukti:
Advokat harus memastikan bahwa fakta dan bukti yang berkaitan dengan kasus klien mereka diperoleh dan disajikan secara akurat dan jujur ​​kepada pengadilan.

Hukum dan Etika:
Advokat harus memperjuangkan klien mereka dalam batas-batas hukum dan etika yang berlaku. Mereka tidak boleh melakukan tindakan yang merugikan atau melanggar hak orang lain.

Kepentingan klien:
Advokat harus memperjuangkan kepentingan terbaik klien mereka, meskipun hal ini mungkin tidak selalu sesuai dengan keinginan klien.

Pilihan alternatif:
Advokat harus memberikan informasi dan saran tentang opsi alternatif yang tersedia bagi klien mereka, termasuk penyelesaian di luar pengadilan dan negosiasi.

Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab mereka, advokat harus berpegang pada standar etika dan moral yang tinggi dan tidak melanggar aturan hukum dan etika yang berlaku. Advokat harus berperan sebagai penjaga keadilan dan perlindungan hak asasi manusia dalam sistem peradilan.

BAGAIMANA TAHU KALAU ADVOKAT ITU PUNYA INTEGRITAS
Berikut adalah beberapa tanda bahwa seorang advokat memiliki integritas:

  1. Memiliki prinsip-prinsip moral dan etika yang kuat: Seorang advokat yang memiliki integritas biasanya memiliki prinsip-prinsip moral dan etika yang kuat dan konsisten dalam semua kasus yang dia tangani.
  2. Berbicara jujur: selalu berbicara jujur dan tidak menyembunyikan fakta atau bukti yang dapat merugikan kliennya atau pihak lain.
  3. Tidak mengambil kasus yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan etika: menolak mengambil kasus yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan etika yang dianutnya.
  4. Berkomitmen untuk melindungi hak-hak dan kepentingan hukum klien: berkomitmen untuk melindungi hak-hak klien dan memperjuangkan keadilan bagi klien mereka tanpa memandang status sosial, politik atau ekonomi klien mereka.
  5. Berperan sebagai penasehat hukum yang jujur: memberikan saran hukum yang jujur dan objektif kepada klien mereka dan tidak menjanjikan hasil yang tidak realistis atau tidak mungkin dicapai.
  6. Menjaga kerahasiaan klien: menjaga kerahasiaan klien dan tidak membagikan informasi pribadi klien kepada pihak lain tanpa izin dari klien atau tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum.

Ketika mencari advokat yang memiliki integritas, ada baiknya mencari rekomendasi dari teman atau keluarga yang telah bekerja dengan advokat tersebut sebelumnya dan memeriksa riwayat profesional dan etika advokat di situs web organisasi hukum yang diakui.

CIRI CIRI ADVOKAT YANG BERORIENTASI UANG SAJA
Berikut adalah beberapa tanda bahwa seorang “oknum” advokat yang mungkin berorientasi pada uang saja:

  1. Menjanjikan hasil yang tidak realistis: akan menjanjikan hasil yang tidak realistis atau tidak mungkin dicapai, demi untuk menarik klien.
  2. Fokus pada biaya: mungkin lebih fokus pada biaya daripada pada kepentingan klien. Mereka mungkin akan meminta bayaran yang tinggi tanpa memperhatikan kemampuan klien untuk membayar.
  3. Tidak berkomunikasi dengan klien: mungkin tidak berkomunikasi dengan klien mereka secara teratur atau tidak menjawab pertanyaan klien dengan jelas. Hal ini dapat membuat klien merasa tidak dihargai atau diabaikan.
  4. Menekan klien untuk memperpanjang kasus: mungkin akan menekan klien untuk memperpanjang kasus mereka meskipun sudah jelas bahwa kasus tersebut tidak akan berhasil. Hal ini dapat meningkatkan biaya dan membuat klien merasa tidak dihargai.
  5. Tidak memperhatikan etika: mungkin tidak memperhatikan etika dalam prakteknya, seperti memanipulasi bukti atau berbohong di pengadilan.

Penting untuk memilih advokat yang memiliki reputasi yang baik dan memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang hukum yang relevan. Selain itu, pastikan untuk memeriksa biaya dan metode pembayaran yang ditawarkan oleh advokat tersebut dan berbicara dengan mereka secara terbuka tentang ekspektasi Anda.

APAKAH CUKUP MEMBERI KUASA KHUSUS KEPADA ADVOKAT ATAU JUGA PERLU MEMBUAT PERJANJIAN LAYANAN HUKUM NYA.
Memberikan kuasa khusus kepada advokat untuk mewakili Anda dalam suatu masalah hukum adalah langkah yang umum dilakukan. Namun, sebaiknya Anda juga membuat perjanjian layanan hukum dengan advokat tersebut untuk memastikan hak dan kewajiban Anda serta hak dan kewajiban advokat sudah jelas dan diatur dengan baik. Perjanjian layanan hukum dapat mencakup hal-hal seperti:

  1. Deskripsi masalah hukum yang harus diselesaikan oleh advokat
  2. Batasan kuasa yang diberikan kepada advokat
  3. Biaya yang diperlukan untuk layanan hukum yang diberikan oleh advokat
  4. Waktu yang dibutuhkan oleh advokat untuk menyelesaikan masalah hukum
  5. Ketentuan pembayaran dan pengiriman tagihan
  6. Hak dan kewajiban Anda sebagai klien
  7. Hak dan kewajiban advokat dalam memberikan layanan hukum

Dengan membuat perjanjian layanan hukum, Anda dan advokat dapat memiliki kesepahaman yang jelas tentang bagaimana masalah hukum Anda akan ditangani dan biaya yang terkait dengan layanan hukum tersebut. Hal ini dapat membantu mencegah adanya kesalahpahaman atau perselisihan di kemudian hari dan memberikan perlindungan bagi Anda dan advokat. Oleh karena itu, disarankan untuk membuat perjanjian layanan hukum meskipun Anda telah memberikan kuasa khusus kepada advokat.

KESIMPULAN

Dalam menjalani proses hukum, seorang advokat dapat memberikan bantuan yang sangat berharga bagi klien mereka. Namun, penting untuk memilih advokat yang memiliki integritas dan kompetensi dalam bidang hukum yang relevan. Beberapa ciri dari advokat yang berorientasi pada uang saja adalah menjanjikan hasil yang tidak realistis, fokus pada biaya, tidak berkomunikasi dengan klien, menekan klien untuk memperpanjang kasus, dan tidak memperhatikan etika.

Selain memberikan kuasa khusus kepada advokat, disarankan untuk membuat perjanjian layanan hukum untuk memastikan hak dan kewajiban Anda serta advokat sudah diatur dengan jelas dan tepat. Perjanjian layanan hukum dapat membantu mencegah adanya kesalahpahaman atau perselisihan di kemudian hari dan memberikan perlindungan bagi Anda dan advokat.

Dalam memilih advokat, Anda dapat memeriksa referensi, pengalaman, dan reputasi advokat. Pastikan untuk memilih advokat yang memiliki integritas, kompetensi, dan bisa berkomunikasi dengan baik dengan Anda sebagai klien.

CATATAN
Artikel ini sifatnya umum dan didedikasikan sebagai salah satu cara untuk ikut serta mengedukasi masyarakat dalm bidang hukum, dan bukan untuk para paktisi hukum.
Untuk bisa menerima secara otomatis pada alamat email Anda terhadap setiap publikasi dan posting yang kami lakukan, dipersilahkan meng klik FOLLOW pada halaman WebBlog ini.
Terima kasih

About lawyershouseblog

JANTJE & ASSOCIATES or known as J&A is an Indonesian Law Firm in affiliation with national and international law firms – provides the service to national and international companies, as a litigation and/or non-litigation Commercial and Business Lawyer. J&A works with several caliber partners, associates, and lawyers involved either in practical and academic, supported by associates with expertise in management, economic, finance, marketing and human resources – make all approach of J&A more comprehensive in providing services to individual and business societies. J&A is progressing steadily towards achieving its dream of offering practical law and legal services to those most in need. We dream watching our country grows, building solid foundations that will lead to a future of justice and peace for everyone.
This entry was posted in ARTIKEL, BHS. INDONESIA, BLOG, J&A. Bookmark the permalink.